Sangat
disayangkan masih banyak orang Tolaki sendiri yang bermental takut menggunakan
bahasanya sendiri. Rasa takutnya karena kemungkinan takut salah atau takut
me-nyinggung perasaan orang yang diajak bicara, bahkan ada perasaan gengsi
mengunakan bahasa Tolaki sebagai bahasa pergaulan. Ketakutan itu sebenarnya
jangan jadi masalah sebab, bagaimana akan mampu berbicara bahasanya sendiri,
jika tidak digunakan dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari. Ada tiga elemen yakni
birokrat, masyarakat dan pendidik yang mestinya lebih banyak memberikan
perhatian khusus untuk tetap membiasakan bicara bahasa Tolaki dalam kehidupan
dan pergaulansehari-hari “Jangan hanya menggunakan bahasa Tolaki sebagai
seremonial semata, yakni pada peringatan tertentu saja, penyambutan tamu,
demi-kian pula para birokrat, hendaknya memegang aturan yang telah di
instruksikan kepada stafnya yang sifatnya hanya waktu itu saja dan kemudian
terhenti, jadi jangan seremonial saja.
Dirana pendidikan juga sekarang ini
pelajaran bahasa Tolaki perlu dipertanyakan, sedangkan pengajarannya hanya
hafalan saja. Jika hafalan saja, bukan orang Tolaki juga banyak yang pandai dan
nilainya juga diatas 8. Kami berharap pula agar dalam pendidikan, jangan hanya pandai hafalan saja, melainkan juga
mem-pergunakan ilmu terapan, sehingga bukan saja hafalan bahasa Tolaki
melainkan juga pandai dalam praktek sehari-hari,malah hendaknya dalam
pendidikan dibangku sekolah juga para
pendidik menggunakan bahasa pe-ngantar dengan bahasa Tolaki. Tidak sedikit para siswa dalam berbagai
bidang keilmuan pandai dalam bidangnya, sehingga menjadi juara olimpiade
keilmuan, namun hendaknya juga dengan terapan, sehingga bukan saja pandai dalam
hafalan melainkan juga pandai dalam praktek.
Dinusantara ini ada 746 bahasa daerah di
antaranya ada 65 bahasa daerah terancam punah dan bahkan ada yang sudah punah.
Diantaranya bahasa Tolaki terancam punah. sekarang ini khususnya diperkotaan,
bahasa Tolaki kurang digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh kalangan
remaja maupun orang tua, karena ada rasa kekhawatiran takut salah atau gengsi
(kampungan), menyinggung orang lain, padahal mereka itu jangan merasa takut
salah atau menyinggung orang lain, tetapi hendaknya gunakan saja bahasa Tolaki,
walau salahpun, sebab akan ada yang membetulkannya
“Jangan takut salah sebab, tidak akan ada kata benar, jika tidak melakukan
sesuatu kesalahan. Khususnya di kalangan birokrasi atau pengambil keputusan
sudah saatnya ada hari berbahasa Tolaki setiap tahun diperingati dan digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar