Wuta Konawe Dan Mekongga

Jauh sebelum Indonesia merdeka, wilayah Nusantara yang terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil, telah bermukim suku-suku bangsa Indonesia termasuk pulau Sulawesi khususnya Sulawesi Tenggara. Pemberian nama wilayah sulawesi tenggaratelah dikenal beberapa abad yang lalu :
1. Dalam perjanjian Sultan Buton Dayan Ikhsanuddin Laelangi dengan ApolloniusSchot dari VOC Belanda tanggal 5 Januari 1613, Kesultanan Buton disebutkan terletak di Zuid Ooast Celebes atau Sulawesi Tenggara
2. H Van Der Klift, seorang pendeta yang pernah tinggal di Mowewe Kabupaten Kolaka, menulis dua buah buku berjudul :
a. De ont wikeling van het zending werk op zuid oost Celebes (1918)
b. Huidege stan van het zendings op zuit oost Celebes (1925) telah menggunakan nama wilayah ini Sulawesi Tenggara.
3. Dr. Alb.c.Kruyt pada tahun1920 pernah mengadakan penelitian di daerahKolaka dan Kendari dan menulis buku yang berjudul : Een en Ander over de Tolaki van Mekongga (Zuidoost Celebes) atau sesuatu tentang orang Tolaki dari Mekongga, Sulawesi Tenggara 1922.
Pe4nduduk asli yang mendiami Sulawesi Tenggara terdiri dari : Suku Buton (Wolio), Suku Muna, Suku Tolaki dan Suku Mornene, Khususnya daratan Sulawesi Tenggara yang di kenal dengan sebutan "Wuta Konawe" dan "Wuta Mekongga" penduduk aslinya Suku Tolaki.
Khusus Kabupaten Kolaka dahulu (Kerajaan Mekongga) sebagian kecil masyarakat Tolaki mengaku adalah suku Mekongga tetapi menggunakan juga bahasa sehari-harinya dengan bahasa Tolaki dan dalam proses perkawinan juga menggunakan hukum adat perkawinan Tolaki (SARA INETINA), padahal Pengertian Mekongga adalah daerah atau wilayah kekuasaan Kerajaan Mekongga.

Tidak ada komentar: